Highlight

Hehehehehehehehe....
Maafkan, aku mengosongkan bulan Februari tanpa satu pun postingan. 
Ketahuilah, aku menyesal. Sungguh. 

Dalam jangka waktu satu bulan setengah, banyak banget yang terjadi. 

Mulai dari perasaan yang ujung-ujungnya kusadari kalau ternyata aku hanya kebaperan, tapi aku nggak bisa kabur dan cuma bisa mencoba terbiasa dan akhirnya nggak bisa ngerasa apa-apa lagi. File 'drama menye-menye' dalam kehidupan percintaanku tanpa sengaja kudelete, demi masa depan baik  dan cerah bercahaya tanpa baper.

Terus di awal Februari, aku mengikuti training kantor yang katanya mau dijalankan rutin tapi karena ada sesuatu yang lebih urgent, akhirnya training yang bernama Inspira Booth Camp hanya dilakukan di minggu pertama. Yang detailnya kuceritakan di sini.

Piknik bareng Monika. Berdua naik motor dari Jogja-Gunung Kidul PP seharian yang ternyata menguras tenaga, alhasil besoknya seluruh badan langsung pegal-pegal. 

Terus ada games 3250 poin yang kumainkan dengan mempertaruhkan tiket pulang ke Medan yang di ujung deadline berhasil mencapai 95% target. Ternyata, bukan tiket pulang doang yang kupertaruhkan, kebebasanku pun tanpa sengaja dipertaruhkan, karena, seusai mencapai 95% kemarin peraturan keluarga menjadi lebih ketat, lebih ruwet, dan menjadi lebih ^@r#@#*( untuk dibahas. Jadi jangan dibahas, ya! 

Sampe aku terpaksa kabur ke Solo dan bertemu orang-orang lama untuk membenah hati, pikiran dan mental pasca game 3250. 



Dan sekarang, sampai tanggal 18 Maret semuanya harus mencapai 6500 poin, jangan ditanya berapa banyak kalau dirupiahkan, yang jelas itu bisa beli satu rumah beserta 2 motornya. Mungkin juga bisa beli ginjal orang. Tapi tetap aja, nggak bisa ngebalikin kasih sayang mantan. 

Well, selama kerja bisa dibilang aku penantang garis keras. Wqwq. Aku sendiri nggak tahu, kenapa aku bisa kayak gini. Aku merasa nggak ada yang paling mengenal diriku selain aku, aku punya pikiran bahwa aku itu sesorang yang paling nggak suka take a risks, kupikir lebih senang duduk manis melakukan hal biasa-biasa saja, hidup tenang di jalan yang lurus. 

Tetapi yang terjadi adalah: aku selalu mengiyakan segala jenis ajakan yang sifatnya menguji keberanianku mengambil resiko. Semacam menunda tiket pulang itu, siapa coba yang menyetujui konsekuensi macam itu? YA AKU! 

Begitulah, pekerjaanku penuh dengan games, tantangan, konsekuensi, tekanan.... Oh ya, jangan lupa tentang KEBAHAGIAAN! 

Karena, kalo aku nggak merasa bahagia, aku nggak akan merelakan diri masuk ke jurang penuh penderitaan itu.  

The struggle is full of pain, but I can turn the pain into power and make it worth to be happiness. ☺

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes